Media sosial bagi muslim – Media sosial menjadi tempat yang hampir tidak bisa di hindari oleh setiap orang di setiap harinya. Apakah karena kebutuhan untuk mengetahui informasi atau sekedar menghibur diri, yang jelas media sosial sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Begitupun bagi seorang muslim, berikut ini adalah etika media sosial dalam islam yang harus di perhatikan, khususnya bagi kita seorang muslim.
Makna Media Sosial
Aktifitas bertemu dan melakukan interaksi dalam sebuah kelompok besar dan saling terhubung satu sama lain adalah makna dari media sosial. Maka aktifitas-aktifitas ini harus berbalut nilai-nilai positif agar memiliki makna yang baik pula. Kenyataannya, karena makna dan aktifitasnya tidak di pahami secara utuh, seringkali nilai manfaat tidak begitu terasa di bandingkan dengan nilai kerugiannya.
Setiap interaksi, apapun bentuknya di atur oleh aturan baik secara tertulis maupun tidak. Dari interaksi antar orang ini akhirnya lahir berbagai instrumen seperti adab, norma bahkan sampai ke aturan hukum. Maka, penting bagi kita untuk mengelola kembali dengan matang terkait akun media sosial yang kita miliki agar kita memahami berbagai konsekuensi dari aktifitas media sosial kita.
Khususnya bagi seorang muslim, setiap interaksi bisa bernilai di sisi Allah. Apakah bernilai pahala atau dosa tergantung dari bentuk aktifitas dan niat yang kita miliki.
Konsekuensi dari Aktifitas Media Sosial
Kita harus menyadari sepenuhnya bahwa senantiasa ada hubungan sebab akibat dalam setiap aktifitas. Dalam Islam, kita mengenal konsep akhirat, yang tentu harus kita yakini keberadaannya. Akhirat adalah tempat kita mempertanggung jawabkan berbagai aktifitas kita selama di dunia. Begitupun dengan aktifitas kita di media sosial yang tak akan luput dari perhatian Allah SWT.
Selain itu kita juga harus memahami konsukensi-konsekuensi lain terhadap aktifitas yang kita lakukan. Perhatikan tabel berikut,
Karakter | Konsekuensi Positif | Konsekuensi Negatif |
---|---|---|
Adab | Surga | Neraka |
Norma | Di sukai | Di Benci |
Hukum | Merdeka | Hukuman |
Setiap konsekuensi dari aktifitas tersebut harus kita sadari, sehingga kita bisa memperoleh nilai dan manfaat dari aktifitas yang kita lakukan. Masalahnya adalah, ternyata tidak semudah yang kita bayangkan.
Teori Popularitas di Media Sosial
Faktanya, sejak media sosial mengambil peran yang cukup penting dalam bagian kehidupan manusia. Manusia memiliki perubahan mendasar dalam mengartikan kesuksesan. Saat ini, kesuksesan berbanding lurus dengan popularits di dunia digital.
Tentu saja ini bukan hal yang mengada-ada, semakin populer dan terkenal seseorang, maka pengaruh dan daya geraknya juga semakin besar. Akhirnya banyak orang yang berani membayar orang-orang populer ini dengan bayaran yang tinggi untuk mengiklankan sebuah produk atau sekedar menyebut atau menampilkan produknya di konten yang ia sebarkan. Kita mengenal aktifitas ini dengan endorse.
Bagi seorang muslim, popularitas adalah sebuah kesempatan yang baik untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya. Dengan memberikan berbagai informasi, nasihat, atau inspirasi yang pada akhirnya akan mampu menggerakan banyak orang dalam berbuat kebaikan adalah sebuah potensi yang luar biasa. Kita akan memperoleh potensi pahala yang sangat besar dan berlipat atas aktfitas media sosial itu.
Akan tetapi, hal sebaliknya pun berlaku. Jika kita gagal dalam memanfaatkan kesempatan ini, maka dosa-dosa jariyah lah yang justru akan mengalir pada diri kita. Jika konten yang kita sebar malah memancing orang berbuat jahat, menimbulkan kerugian, atau bahkan kita malah melakukan maksiat bersama-sama. Naudzubillah.
Media Sosial bagi Muslim
Inilah makna sebenarnya bagi seorang muslim, cita-cita tertinggi kita adalah kembali kepada Allah dalam kondisi terbaik yang bisa mengantarkan diri masuk Surga. Media Sosial adalah salah satu jalan yang bisa kita tempuh untuk meraih cita-cita tersebut.
Banyak potensi yang bisa melipat gandakan pahala bahkan hingga jumlah yang tak terbatas. Kita mengenal konsep amal jariyah, tentu dengan ilmu dan informasi, serta inspirasi yang kita bagikan di media sosial. Kebaikan-kebaikan lain seperti turut memberikan sumbangsih sebagai penggerak donasi misalnya, akan semakin membuat kebaikan menjadi berlipat.
Kuncinya adalah hati dan keimanan yang terjaga, beraktifitas di media sosial seperti bermain-main dengan bara api. Tentu dengan cara yang tepat kita bisa merasakan manfaatnya, tapi tidak sedikit penyalah gunaan yang juga mampu membinasakan dalam seketika.
Download materi Sisi Lain Media Sosial bagi Muslim
Sebagian dari materi ini disampaikan di acara Khutbatul Arsy SMP IT Baitul Ilmi sebagai upaya perbaikan akhlak di dunia digital. Silahkan download file slide nya di link di bawah ini.
Download Slide “Sisi Lain Media Sosial bagi Muslim”
Demikian semoga bermanfaat.